Wednesday, April 4, 2007

Pengorbanan cinta

Pernah nonton serial mandarin Stairway to Heaven, film My Heart atau membaca teenlit Dua Pasang Mata karya Alexandra Leirissa Yunadi? Ada benang merah yang dapat ditarik dari ketiga cerita itu. Yaitu tentang kisah pengorbanan dari orang yang sangat ingin membuat seseorang yang dicintainya bahagia. Bahkan orang itu sanggup dan tidak segan-segan untuk mengorbankan nyawanya sendiri.

Dalam Stairway to heaven, sang kakak tiri rela menabrakkan diri sampai tewas sehingga dia bisa mendonorkan matanya pada adik tirinya yang sejak kecil diam-diam sudah disukainya. Sedangkan sang adik tiri, tahunya sang kakak sedang pergi ke luar negeri makanya dia dengan senang hati mau dioperasi dan dia bisa melihat kembali. Hidupnya pun bahagia bersama kekasih pujaannya. Ketika akhirnya sang adik tahu kalau pendonor mata itu adalah kakaknya, dia sangat sedih dan menyesalkan tindakan sang kakak. Tetapi dia harus bahagia karena kakak sudah berkorban untuknya. Penonton pun senang karena melihat sepasang tokoh utamanya hidup bahagia. Tapi penonton menjadi menangis lagi ketika kisah bahagia itu berumur pendek sekali. Tidak begitu lama setelah bisa melihat, sang adik akhirnya meninggal dalam pelukan kekasih tercintanya karena sakit yang parah……huaaaa….hiks…..hiks

Di My Heart, ada Rachel dan Farrel yang sudah berteman sejak kecil sehingga memunculkan benih cinta di hati Rachel. Tetapi ternyata Farrel malah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Luna, seorang penulis muda yang umurnya diramalkan tidak panjang karena menderita kelainan di hatinya. Walaupun begitu, Rachel terus membantu Farrel PDKT pada Luna. Hingga akhirnya Rachel yang patah hati karena melihat Farrel dan Luna berciuman, terjatuh ke dalam jurang dan kakinya terluka. Rachel dirawat di rumah sakit dan kakinya harus diamputasi. Secara bersamaan penyakit Luna semakin parah dan kritis. Luna dan Rachel satu rumah sakit, sehingga Farrel bisa melihat keduanya. Dengan tidak masuk akal, akhirnya Luna bisa bertahan hidup dan punya anak setelah menikah dengan Farrel.
Dimanakah Rachel? Ternyata dia memilih mati dan mendonorkan hatinya untuk Luna. Bagaimana bisa? Padahal Rachel cukup sehat dan kuat. Hanya karena dia tidak mau diamputasi dan sakit hati karena ditinggalkan cinta pertamanya, dia menyerah dan memilih mati. Bagaimana cara dokter mengambil hatinya padahal dia mempunyai kesempatan yang besar untuk hidup walaupun dengan kaki cacat?

Di teenlit Dua Pasang Mata, Ralphie kecil dengan nakalnya bermain setir mobil dan membuat kecelakaan yang tragis. Viora adik bungsunya tewas setelah mengalami koma. Sedang Theola terpaksa kehilangan matanya. Theola yang mengalami trauma dengan kesakitannya selama di rumah sakit dan ketakutan akan gelap menjadi sangat membenci kakaknya yang selama ini sangat menyayanginya. Ralphie sangat merasa bersalah dengan kecelakaan itu dan dia tidak kuat lagi menghadapi kebencian Theola. Dia lalu pergi meninggalkan Mama, Papa serta Theola untuk kabur dan menggelandang ke Jakarta.
Tujuh tahun kemudian Ralphie dan Theola bertemu kembali sebagai teman. Ternyata Theola tetap tidak memaafkan kakaknya sebelum Ralphie merasakan apa yang dia alami selama ini. Ralphie yang putus asa, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan menitip pesan agar matanya diberikan pada adik tercintanya.

Dari ketiga cerita itu ada beberapa pertanyaan yang terlontar :

Walaupun penonton dan pembaca menjadi senang karena tokoh utamanya selamat dan bahagia. Tapi apakah tindakan sang kakak, Rachel dan Ralphie itu adalah tindakan yang sebenar-benarnya. Nyawa taruhannya lho? Dan hidup hanya punya satu nyawa. Kalau satu nyawa itu sudah diberikan. Berarti dia harus mati?


Apakah nyawa begitu mudah untuk dihilangkan dan disudahi, walau sekalipun itu demi orang yang sangat dicintai ?

Apakah mereka bertiga tidak memikirkan orang lain selain orang yang dicintai itu seperti orang tua, orang-orang yang mencintai mereka dan keluarga besar mereka ?

Bukankah mereka bertiga sangat egois. Mereka seolah-olah jadi pahlawan, padahal mereka menyembunyikan kekalahan dan sikap pengecut dibaliknya?

Apakah tidak ada jalan lain selain kematian yang diambil?

Dan apakah pertanyaan-pertanyaan ini akan terjawab atau yah dilewatkan saja. Toh semua itu hanyalah sebuah cerita fiksi.

1 comment:

alexandra leirissa said...

hai endsu... wah thanks yah udah nulis tentangu novelku di sini... terharuuu banget deh bacanya. apalagi dengan pembahasan yang mendalam kayak gitu. berikut pertanyaan-pertanyaan kritisnya.. salut...!!! ohya baca di postingannya, cerpen kamu baru dimuat di majalah?? wah, selamat yah... semoga bisa jadi penulis yang semakin hebat!